Pembahasan Lengkap Resistor (Pengertian, Fungsi dan Kode Warna)

Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun beberapa bahan seperti tembaga, perak, emas dan bahan metal umumnya memiliki resistansi yang sangat
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang Pembahasan Lengkap Resistor (Pengertian, Fungsi dan Kode Warna). Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun beberapa bahan seperti tembaga, perak, emas dan bahan metal umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahan-bahan tersebut menghantar arus listrik dengan baik, sehingga dinamakan konduktor. Kebalikan dari bahan yang konduktif, bahan material seperti karet, gelas, karbon memiliki resistansi yang lebih besar menahan aliran elektron dan disebut sebagai insulator. Bagaimana prinsip konduksi, dijelaskan pada artikel tentang semikonduktor.

pembahasan lengkap resistor

    Pengertian Resistor

    Resistor adalah komponen elektronika dasar dua kutub yang didesain untuk menahan atau membatasi jumlah arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:

    V = IR

    Satuan resistansi listrik atau SI dari suatu resistor disebut Ohm yang diambil dari nama George Simon Ohm dan dilambangkan dengan simbol  Ω (Omega). Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).


    Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhudesah listrik dan induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.

    Fungsi Resistor

    Resistor berfungsi sebagai penghambat dari arus listrik. Jika kita tinjau secara mikroskopik, unsur penyusun resistor mempunyai sedikit sekali elektron bebas. Akibatnya, pergerakan elektron menjadi sangat lambat. Sehingga, arus yang terukur akan menunjukan angka yang lebih rendah jika dibandingkan rangkaian listrik tanpa resistor. Namun jika kita menyusun rangkaian listrik tanpa adanya resistor, bukan berarti tidak ada hambatan listrik pada rangkaian tersebut. Karena, setiap konduktor pasti memiliki nilai hambatan walaupun sedikit.

    Kode Warna Resistor

    Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. 


    Kode Warna Resistor
    Kode Warna Resistor

    Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

    Warna              ! Nilai    ! faktor pengali ! Toleransi
    -------------------------------------------------------------------
    Hitam               ! 0         ! 1                     ! -
    Coklat              ! 1         ! 10                   ! 1%
    Merah              ! 2         ! 100                 ! 2%
    Jingga               ! 3         ! 1000              ! -
    Kuning             ! 4         ! 10000            ! -
    Hijau                ! 5         ! 100000          ! -
    Biru                  ! 6        ! 1000000         ! -
    Violet               ! 7        ! 10000000       ! -
    Abu-abu          ! 8         ! 100000000     ! -
    Putih                ! 9         ! 1000000000   ! -
    Emas                ! -        ! 0.1                   ! 5%
    Perak               ! -         ! 0.01                 ! 10%
    Tanpa warna    ! -         ! -                      ! 20%

    Tabel - 1 : nilai warna

    Resistansi dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah gelang toleransi berwarna coklat, merah, emas atau perak. Biasanya, warna gelang toleransi ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga dengan lebar yang lebih menonjol, sedangkan warna gelang yang pertama agak sedikit ke dalam. Dengan demikian, pengguna sudah dapat langsung mengetahui berapa toleransi dari resistor tersebut. Kalau kalian telah bisa menentukan mana gelang yang pertama selanjutnya adalah membaca nilai resistansinya.

    Jumlah gelang yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau 20% memiliki 3 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Tetapi resistor dengan toleransi 1% atau 2% (toleransi kecil) memiliki 4 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Gelang pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai satuan, dan gelang terakhir adalah faktor pengalinya.

    Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih komponen elektronika resitor pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W = I2R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut.

    Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder. Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak langsung dibadannya, misalnya 100W5W.

    Sekian untuk pembahasan kali ini, Semoga hal tersebut bisa bermanfaat bagi kalian semua. Silahkan share jika pembahasan ini menurut kalian bermanfaat. Jangan lupa untuk follow dan comment juga ya. Terima Kasih. 😁